PENDAHULUAN
Semakin kompleknya dunia perbankan
dalam mendukung berkembangnya bidang bisnis bagi masyarakat perseorangan maupun
perusahaan,maka peralatan untuk mengolah data yang masih konvensional dirasakan
sudah tidak mampu lagi untuk memenuhi kebutuhan bidang bisnis dalam menghadapi
era globalisasi dan perkembangan bisnis.Perkembangan dalam bidang bisnis saat
ini tidak dapat dipisahkan dari peranan teknologi informasi.Demikian juga
halnya yang terjadi dalam perkembangan di industri Telekomunikasi, peran
teknologi informasi sangatlah dominan dalam menjalankan bisnis untuk menjaga
kelangsungan bisnis perusahaan.
Peranan
teknologi informasi dalam dunia perbankan sangatlah mutlak, yang mana kemajuan
suatu sistem perbankan sudah pasti didukung dengan teknologi informasi. Semakin
berkembang dan kompleksnya fasilitas yang diterapkan dalam perbankan
untukmeningkatkan dan memudahkan pelayanan, berarti semakin banyak dan beragam
dan kompleks teknologi yang harus dimiliki oleh suatu bank. Dalam setiap bidang
termasuk perbankan penerapan teknologi bertujuan selain untuk memudahkan
operasional internal perusahaan, juga bertujuan untuk semakin memudahkan
pelayanan terhadap konsumen. Apalagi untuk saat ini, khususnya dalam dunia
perbankan hampir semua produk yang ditawarkan kepada konsumen hampir sama,
memungkinkan adanya persaingan terjadi dalam dunia perbankan adalah untuk mampu
memberikan produk pelayanan yang mudah dan cepat.
Kendala
yang dihadapi oleh dunia perbankan adalah kompleks dan mahalnya piranti
teknologi informasi, sebagian besar piranti teknologi ini masih didatangkan
oleh vendor-vendor luar dari negeri. Tidak menutup kemungkinan seperti yang
kita lihat sekarang, banyak vendor – vendor dari Indonesia yang berani bersaing
dalam menyajikan teknologi informasi ini. Untuk mendukung kreatifitas anak
negeri seyogyanya kita memakai vendor-vendor dalam negeri untuk menanamkan
teknologi informasi tersebut dalam dunia perbankan. Hal ini manjadi tuntutan
bagi perbankan karena mau tidak mau suatu korporasi yang mempunyai ruang
lingkup kerja yang luas ditambah dengan operasional-operasional yang sangat
banyak harus ditunjang dengan suatu teknologi untuk memudahkan, mengefisienkan
dan mengefektifkan kinerja tersebut. Apalagi dalam dunia perbankan dibutuhkan
suatu informasi yang terkini bagi pihak manajemen menengah ke atas untuk
memprediksikan langkah bisnis yang akan diambil sehingga berbagai kendala yang
mungkin muncul dapat teratasi.
LANDASAN
TEORI
Pengertian
komputer menurut para ahli :
·
Oxford
English Dictionary (OED2) edisi ke-2 mendefinisikan computer sebagai suatu
perangkat yang digunakan untuk menghitung atau mengendalikan operasi-operasi
yang dinyatakan dalam bentuk numeric atau logika.
·
Menurut
V.C hamacher dalam bukunya “Computer Organization” computer adalah mesin
penghitung elektronik yang cepat dan dapat menerima informasi input digital
kemudian memprosesnya sesuai dengan program yang tersimpan di memorinya, dan
menghasilkan output berupa informasi.
·
Menurut
Robert H. Blissmer (1985)dalam bukunya “Computer Annual” computer adalah suatu
alat elektronik yang mampu melakukan beberapa tugas sebagai berikut : Menerima
input, Memproses input tadi sesuai dengan programnya, Menyimpan
perintah-perintah dan hasil dari pengolahan, dan Menyediakan output dalam
bentuk informasi
·
Sedangkan
William M. Fouri dalam bukunya “Introduction to the Computer the tool of
Business” berpendapat bahwa computer adalah suatu pemroses data yang dapat
melakukan perhitungan besar secara cepat, termasuk perhitungan artimatika dan
operasi logika, tanpa campur tangan manusia.
·
Menurut
Sanders (1985), computer adalah system elektronik untuk memanipulasi data yang
cepat dan tepat serta dirancang dan diorganisasikan agar secara otomatis
menerima dan menyimpan data input, memprosesnya dan menghasilkan output
berdasarkan instruksi-instruksi yang telah tersimpan dalam memori.
Pengertian
Bank menurut para ahli :
Menurut Kuncoro dalam bukunya
Manajemen Perbankan, Teori dan Aplikasi (2002: 68), definisi dari bank adalah
lembaga keuangan yang usaha pokoknya adalah menghimpun dana dan menyalurkan
kembali dana tersebut ke masyarakat dalam bentuk kredit serta memberikan
jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang.
PEMBAHASAN
Semakin
majunya teknologi di dunia transaksi perbankan pun mulai mengunakan teknologi
berbasis komputer untuk mempermudah transaksi dengan nasabah. yang tadinya
melayani nasabah dengan harus bertemu / nasabah datang ke cabang 2 bank yang
disediakan oleh bank yang dia gunakan untuk menabung/infertasi menjadi lebih
mudah karena bank mulai mengunakan teknoligi berbasis komputer dan sekarang
sudah bisa mengakses lewat internet bahkan dengan mobile "HP" dengan
SMS sudah banyak diterapkan bank.
Dalam
dunia perbankan, perkembangan teknologi informasi membuat para perusahaan
mengubah strategi bisnis dengan menempatkan teknologi sebagai unsur utama dalam
proses inovasi produk dan jasa seperti :
1.
Automated Teller Machine (ATM). Terminal
elektronik yang disediakan lembaga keuangan atau perusahaan lainnya yang membolehkan
nasabah untuk melakukan penarikan tunai dari rekening simpanannya di bank,
melakukan setoran, cek saldo, atau pemindahan dana.
2.
Computer Banking. Layanan bank yang bisa diakses
oleh nasabah melalui koneksi internet ke pusat data bank, untuk melakukan
beberapa layanan perbankan, menerima dan membayar tagihan, dan lain-lain.
3.
Debit (or check) Card. Kartu yang digunakan pada
ATM atau terminal point-of-sale (POS) yang memungkinkan pelanggan memperoleh
dana yang langsung didebet (diambil) dari rekening banknya.
4.
Direct Deposit. Salah satu bentuk pembayaran
yang dilakukan oleh organisasi (misalnya pemberi kerja atau instansi
pemerintah) yang membayar sejumlah dana (misalnya gaji atau pensiun) melalui
transfer elektronik. Dana ditransfer langsung ke setiap rekening nasabah.
5.
Direct Payment (also electronic bill payment).
Salah satu bentuk pembayaran yang mengizinkan nasabah untuk membayar tagihan
melalui transfer dana elektronik. Dana tersebut secara elektronik ditransfer
dari rekening nasabah ke rekening kreditor. Direct payment berbeda dari
preauthorized debit dalam hal ini, nasabah harus menginisiasi setiap transaksi
direct payment.
6.
Electronic Bill Presentment and Payment (EBPP).
Bentuk pembayaran tagihan yang disampaikan atau diinformasikan ke nasabah atau pelanggan
secara online, misalnya melalui email atau catatan dalam rekening bank. Setelah
penyampaian tagihan tersebut, pelanggan boleh membayar tagihan tersebut secara
online juga. Pembayaran tersebut secara elektronik akan mengurangi saldo
simpanan pelanggan tersebut.
7.
Electronic Check Conversion. Proses konversi
informasi yang tertuang dalam cek (nomor rekening, jumlah transaksi, dll) ke
dalam format elektronik agar bisa dilakukan pemindahan dana elektronik atau
proses lebih lanjut.
8.
Electronic Fund Transfer (EFT). Perpindahan
“uang” atau “pinjaman” dari satu rekening ke rekening lainnya melalui media
elektronik.
9.
Payroll Card. Salah satu tipe “stored-value
card” yang diterbitkan oelh pemberi kerja sebagai pengganti cek yang
memungkinkan pegawainya mengakses pembayaraannya pada terminal ATM atau Point
of Sales. Pemberi kerja menambahkan nilai pembayaran pegawai ke kartu tersebut
secara elektronik.
10. Preauthorized
Debit (or automatic bill payment). Bentuk pembayaran yang mengizinkan
nasabah untuk mengotorisasi pembayaran rutin otomatis yang diambil dari
rekening banknya pada tanggal-tangal tertentu dan biasanya dengan jumlah
pembayaran tertentu (misalnya pembayaran listrik, tagihan telpon, dll). Dana
secara elektronik ditransfer dari rekening pelanggan ke rekening kreditor
(misalnya PLN atau PT Telkom).
11. Prepaid
Card. Salah satu tipe Stored-Value Card yang menyimpan nilai moneter di
dalamnya dan sebelumnya pelanggan sudah membayar nilai tersebut ke penerbit
kartu.
12. Smart
Card. Salah satu tipe stored-value card yang di dalamnya tertanam satu atau
lebih chips atau microprocessors sehingga bisa menyimpan data, melakukan
perhitungan, atau melakukan proses untuk tujuan khusus (misalnya validasi PIN,
otorisasi pembelian, verifikasi saldo rekening, dan menyimpan data pribadi).
Kartu ini bisa digunakan pada sistem terbuka (misalnya untuk pembayaran
transportasi publik) atau sistem tertutup (misalnya MasterCard atau Visa
networks).
13. Stored-Value
Card. Kartu yang di dalamnya tersimpan sejumlah nilai moneter, yang diisi
melalui pembayaran sebelumnya oleh pelanggan atau melalui simpanan yang
diberikan oleh pemberi kerja atau perusahaan lain. Untuk single-purpose stored
value card, penerbit (issuer) dan penerima (acceptor) kartu adalah perusahaan
yang sama dan dana pada kartu tersebut menunjukkan pembayaran di muka untuk
penggunaan barang dan jasa tertentu (misalnya kartu telpon). Limited-purpose
card secara umum digunakan secara terbatas pada terminal POS yang
teridentifikasi sebelumnya di lokasi-lokasi tertentu (misalnya vending machines
di sekolah-sekolah). Sedangkan multi-purpose card dapat digunakan pada beberapa
penyedia jasa dengan kisaran yang lebih luas, misalnya kartu dengan logo
MasterCard, Visa, atau logo lainnya dalam jaringan antar bank.
14. Phone
Banking, Ini adalah saluran yang memungkinkan nasabah untuk melakukan
transaksi dengan bank via telepon. Pada awalnya lazim diakses melalui telepon
rumah, namun seiring dengan makin populernya telepon genggam/HP, maka tersedia
pula nomor akses khusus via HP bertarif panggilan flat dari manapun nasabah
berada. Pada awalnya, layanan Phone Banking hanya bersifat informasi yaitu
untuk informasi jasa/produk bank dan informasi saldo rekening serta dilayani
oleh Customer Service Operator/CSO. Namun profilnya kemudian berkembang untuk
transaksi pemindahbukuan antar rekening, pembayaran (a.l. kartu kredit,
listrik, dan telepon), pembelian (a.l. voucher dan tiket), dan transfer ke bank
lain; serta dilayani oleh Interactive Voice Response (IVR). Fasilitas ini boleh
dibilang lebih praktis ketimbang ATM untuk transaksi non tunai, karena cukup
menggunakan telepon/HP di manapun kita berada, kita bisa melakukan berbagai
transaksi, termasuk transfer ke bank lain.
15. Internet
Banking, Ini termasuk saluran teranyar e-Banking yang memungkinkan nasabah
melakukan transaksi via internet dengan menggunakan komputer/PC atau PDA. Fitur
transaksi yang dapat dilakukan sama dengan Phone Banking yaitu informasi
jasa/produk bank, informasi saldo rekening, transaksi pemindahbukuan antar
rekening, pembayaran (a.l. kartu kredit, listrik, dan telepon), pembelian (a.l.
voucher dan tiket), dan transfer ke bank lain. Kelebihan dari saluran ini
adalah kenyamanan bertransaksi dengan tampilan menu dan informasi secara
lengkap tertampang di layar komputer/PC atau PDA.
16. SMS/m-Banking,
Saluran ini pada dasarnya evolusi lebih lanjut dari Phone Banking, yang
memungkinkan nasabah untuk bertransaksi via HP dengan perintah SMS. Fitur
transaksi yang dapat dilakukan yaitu informasi saldo rekening, pemindahbukuan
antar rekening, pembayaran (a.l. kartu kredit, listrik, dan telepon), dan
pembelian voucher. Untuk transaksi lainnya pada dasarnya dapat pula dilakukan,
namun tergantung pada akses yang dapat diberikan bank. Saluran ini sebenarnya
termasuk praktis namun dalam prakteknya agak merepotkan karena nasabah harus
menghapal kode-kode transaksi dalam pengetikan sms.
KESIMPULAN
Dengan
adanya penerapan komputerisasi pada bank menguntungkan bagi kedua belah pihak
baik bagi pihak bank atau nasabah, dengan adanya penerapan komputerisasi
memudahkan bank untuk melakukan pencatatan transaksi dengan mudah dan dengan
adanya penerapan komputerisasi memudahkan nasabah untuk mengakses
layanan-layanan yang telaah disediakan oleh pihak bank.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar