Selasa, 30 November 2010

Konsep Data

Pendahuluan

Dalam dunia IT dan kebutuhan yang disesuaikan, ternyata banyak sekali kejadian yang jika kita memandang untuk kemajuan teknologi dan komunikasi dapat dibuat prosedur dan aturan yang sama sehingga informasi yang dibutuhkan dari suatu kasus akan sama. Biasanya dalam dunia IT yang menjadi permasalahan adalah kasus-kasus yang sering terjadi dan untuk penyelesaiannya masih dengan prosedur yang manual. Beberapa contoh kasus yang terjadi dibeberapa tempat, seperti pengelolaan data administrasi, pengelokaan data perpustakaan (sudah banyak yang tidak manual), dan lain-lain. Untuk mengatasi beberapa contoh kasus diatas diperlukan data dan informasi yang dibutuhkan.

Tinjauan Pustaka

Menurut Gordon B. Davis dalam bukunya Management Informations System : Conceptual Foundations, Structures, and Development menyebut informasi sebagai data yang telah diolah menjadi bentuk yang berguna bagi penerimanya dan nyata, berupa nilai yang dapat dipahami di dalam keputusan sekarang maupun masa depan.

Menurut Barry E. Cushing dalam buku Accounting Information System and Business Organization, dikatakan bahwa informasi merupakan sesuatu yang menunjukkan hasil pengolahan data yang diorganisasi dan berguna kepada orang yang menerimanya.

Menurut Robert N. Anthony dan John Dearden dalam buku Management Control Systems, menyebut informasi sebagai suatu kenyataan, data, item yang menambah pengetahuan bagi penggunanya.

Menurut Stephen A. Moscove dan Mark G. Simkin dalam bukunya Accounting Information Systems : Concepts and Practise mengatakan informasi sebagai kenyataan atau bentuk-bentuk yang berguna yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan bisnis.

Pembahasan

Data adalah catatan atas kumpulan fakta. Data merupakan bentuk jamak dari datum, berasal dari bahasa Latin yang berarti "sesuatu yang diberikan". Dalam penggunaan sehari-hari data berarti suatu pernyataan yang diterima secara apa adanya. Pernyataan ini adalah hasil pengukuran atau pengamatan suatu variabel yang bentuknya dapat berupa angka, kata-kata, atau citra.

Bila kita akan mengungkapkan sekumpulan data, tentulah harus dipilah-pilah tipe-tipe atau jenis-jenis datanya terlebih dulu. Misalkan kumpulan data mahasiswa dan data dosen, kumpulan data karyawan dan data konsumen, dan sebagainya.

Data dapat berupa nilai yang terformat,teks,citra,audio,dan video. Data terformat adalah data dengan suatu format tertentu,misalnya data yang menyatakan tanggal atau jam atau menyatakan nilai mata uang.

Hierarki Data

Data secara tradisional diorganisasikan ke dalam suatu hirarki yang terdiri dari elemen data (field), catatan (record), dan file.

  • Elemen data, adalah unit yang terkecil, tidak dapat lagi dibagi menjadi unit data yang lain. Pada data kepegawaian, elemen data dapat berupa nama pegawai, alamat, kota tempat tinggal, dan attribute lain yang berkaitan dengan pegawai. Istilah lain untuk elemen data adalah medan(field), kolom,item dan attribut
  • Rekaman, adalah gabungan sejumlah elemen data yang saling terkait. Sebagai contoh , nama, alamat, kota, dan tempat tinggal lahir seseorang pegawai dapat di himpun dalam sebuah rekaman. Istilah lain untuk rekaman adalah tupel dan baris
  • Berkas, adalah himpunan seluruh rekaman yang bertipe sama membentuk sebuag berkas. Berkas dapat dikatakan sebagai kumpulan data yang berkaitan dengan suatu objek. Dalam sistem basis data relasional , berkas mewakili komponen yang disebut table atau relasi

Penyimpanan Data

Penyimpanan ataupun penulisan character demi character yang ada didalam external memory, harus diatur sedemikian rupa sehingga komputer bisa dengan mudah menemukan kembali data-data yang tersimpan didalamnya. Aturan inilah yang kemudian dikenal sebagai organisasi file.

Dalam hal ini, dikenal ada beberapa metoda, yaitu:

  • Sequential File
  • Random
  • Index Sequential File.

Sequential file merupakan suatu cara ataupun suatu metode penyimpanan dan pembacaan data yang dilakukan secara berurutan.Dalam hal ini, data yang ada akan disimpan sesuai dengan urutan masuknya.Data pertama dengan nomor berapapun, akan disimpan ditempat pertama, demikian pula dengan data berikutnya yang juga akan disimpan ditempat berikutnya. Dalam melakukan pembacaan data, juga akan dilakukan secara berurutan, artinya, pembacaan akan dimulai dari data paling awal dan dilanjutkan dengan data berikutnya sehingga data yang dimaksud bisa diketemukan.

Random file merupakan suatu cara ataupun suatu metode penyimpanan dan pembacaan data yang dilakukan secara random atau langsung. Dengan demikian, random file juga disebut sebagai Direct Access File (Bisa dibaca secara langsung). Dalam hal ini, tempat penyimpanan data sudah diatur sedemikian rupa, sehingga setiap data akan tersimpan didalam tempat-tempat yang telah ditentukan sesuai dengan nomor data yang dimiliki-nya.

Index Sequential File merupakan perpaduan terbaik dari teknik sequential dan random file. Teknik penyimpanan yang dilakukan, menggunakan suatu index yang isinya berupa bagian dari data yang sudah tersortir. Index ini diakhiri denga adanya suatu pointer (penunjuk) yang bisa menunjukkan secara jelas posisi data yang selengkapnya. Index yang ada juga merupakan record-key (kunci record), sehingga kalau record key ini dipanggil, maka seluruh data juga akan ikut terpanggil.

Akses Data

File menyimpan informasi. Bila digunakan, informasi tersebut harus diakses dan dibaca ke

memory. Terdapat beberapa cara mengakses informasi pada file, cara pengaksesan ini berbeda dari satu sistem dengan sistem yang lain. Metode pengaksesan ini terangkum menjadi lima metode yaitu:

  • Metode sequential
  • Metode akses langsung
  • Metode indexed sequential
  • Metode Pile
  • Metode indexed
  • Metode direct atau hashed

Akses Berurutan (Sequential Access)

Akses berurutan merupakan metode akses paling sederhana. Informasi pada file diproses secara berurutan, satu record diakses setelah record yang lain. Semua record mempunyai penjang yang sama, yang terdiri dari field-field dengan panjang yang sama dan jumlahnya juga sama dalam uruta yang khusus.urutan ini secara fisik dan secara logika sama pada waktu penyimpanan file di media penyimpanan.

Akses Langsung (Direct Access)

File merupakan logical record dengan panjang tetap yang memungkinkan program membaca dan

menulis record dengan cepat tanpa urutan tertentu. Metode akses langsung berdasarkan model disk dari suatu file, memungkinkan acak ke sembarang blok file, memungkinkan blok acak tersebut dibaca atau ditulis.

Metode Berindek

Metode akses berindek menggunakan banyak indek untuk setiap jenis field yang mungkin menjadi subjek pencarian. Record-record diakses hanya melalu indeknya. Terdapat dua jenis indeks yang digunakan seperti:

  • Exhaustive : terdiri dari satu entry untuk setiap record dalam file utama. Indek diorganisasikan sebagai file sequential untuk memudahkan pencarian
  • Partial : terdiri dari banyak entry ke record di mana field berada.Dengan panjang record yang bervariasi, maka beberapa record tidak akan terdiri dari semua field. Ketika record baru ditambahan ke file utama, amak semua file indek harus di update.

Metode Sequential Berindek

Metode akses lain dapat dibangun berpedoman pada metode direct access. Metode tambahan ini

biasanya melibatkan konstruksi indeks untuk file. Indeks, seperti indeks pada bagian akhir buku,

berisi pointer ke blok-blok tertentu. Untuk menentukan masukan dalam file, pertama dicari indeks, dan kemudian menggunakan pointer untuk mengakses file secara langsung dan menemukan masukan yang tepat. File indeks dapat disimpan di memori. Bila file besar, file indeks juga menjadi terlalu besar untuk disimpan di memori. Salah satu pemecahan nya adalah membuat indeks untuk file indeks. File indeks primer berisi pointer ke file indeks sekunder, yang menunjuk ke data item aktual.

Metode Pile

Metode file data dihimpun dengan urutan kedatangan data, record-record terdiri dari field-field yang berbeda atau field-field yang mirip dalam urutan yang berbeda, sehingga dapat dikatakan tidak terstruktur. Jika pencarian record yang terdiri dari field khusus dengan nilai khusus, maka dibutuhkan pengujian pada setiap record di dalam pile (tumpukan) sampai record yang dicari ditemukan atau keseluruhan file sudah diperiksa

Metode Direct atau Hashed

Metode langsung sering digunakan untuk permintaan pengaksesan yang cepat di mana panjang dari record yang tetap digunakan dan dimana record selalu diakses sekali dalam satu waktu. Contoh seperti direktori, table Nama, jadwal Metode ini masih menggunakan key field untuk setiap record, tetapi tidak menggunakan konsep yang berurut. Metode direct menggunakan fungsi hashing pada nilai kunci dari file. Metode Hashing intinya digunakan untuk mengurangi banyaknya ruang alamat yang digunakan serta melakukan pemetaaan (melakukan konversi) dari kunci rekaman yang memiliki cakupan nilai yang luas ke nilai alamat yang memiliki cakupan yang telah dipersempit

Pemrosesan Data

Dalam melakukan pemrosesan data kita dapa melakukan dengan 2 metode yaitu :

  • Batch Data Processing
  • On-line Data Processing

Metode Batch Data Processing

Batch processing meliputi pemrosesan data secara kelompok. Sama dengan proses pemasukkan data secara kelompok, data yang sudah masuk dikumpulkan sampai batas tertentu (bisa dalam kuantitas maupun waktu) kemudian baru diproses.

Secara umum pendekatan batch processing digunakan bersamaan dengan pendekatan batch entry, namun dalam beberapa aplikasi, batch processing digunakan bersamaan dengan pendekatan on-line entry. Pada aplikasi ini data transaksi yang terjadi disimpan dalam suatu tempat sementara sampai jumlah tertentu (atau waktu tertentu) baru kemudian akan diproses.

Pendekatan ini banyak digunakan jika transaksi yang terjadi mempunyai volume yang besar dan bersifat rutin. Dalam pendekatan ini terdapat dua tipe up-date data, yaitu : sequential (berurut) dan random (acak).

Metode On-line Data Processing

Dalam pendekatan ini pemrosesan data akan dilakukan begitu data transaksi muncul. Pendekatan ini digunakan untuk situasi yang bersifat dinamis, dimana informasi yang up-to-date sangat dibutuhkan.

Pendekatan ini juga biasa disebut sebagai sistem pemrosesan interaktif, karena on-line processing umumnya melibatkan interaksi langsung dengan manusia. Kombinasi yang paling mungkin adalah menggunakan on-line processing dengan on-line data entry.

Peranan Database dan DBMS

Database adalah suatu pengorganisasian sekumpulan data yang saling terkait sehingga memudahlan akitivitas untuk memperoleh informasi. Database dimaksudkan untuk mengatasi problem pada sistem yang memeakai pendekatan bebasis berkas.

Untuk mengelola database diperlukan perangkat lunak yang disebut DBMS. DBMS adalah perangkat lunak sistem yang memungkinkan para pemakai, membuat, memelihara, mengontrol, dan mengkases basis data dengan cara yang praktis dan efesien. DBMS dapat digunakan untuk mengakomodasikan berbagai macam pemakai yang memiliki kebutuhan akses yang berbeda-beda

Keuntungan DBMS :

  • Mengurangi pengulangan data.
  • Mencapai independensi data.
  • Mengintegrasikan data dari beberapa file.
  • Mengambil data dan informasi secara cepat.
  • Meningkatkan keamanan.

Kerugian DBMS :

  • Memperoleh perangkat lunak yang mahal.
  • Memperoleh konfigurasi perangkat keras yang besar.
  • Mempekerjakan dan mempertahankan staf DBA.

Kesimpulan

Data merupakan catatan kumpulan fakta. Data dalam dunia komputer adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut. Dalam Konsep Data banyak Metode-Metode yang digunakan dalam mengatur data. Data secara tradisional diorganisasikan ke dalam suatu hirarki yang terdiri dari elemen data (field), catatan (record), dan file. Ada tiga metode penyimpanan data, yaitu Sequential File, Random dan Index Sequential File.

Referensi

http://id.wikipedia.org/wiki/Data

http://zonaekis.com/konsep-data-dan-informasi

http://statistik4life.blogspot.com/2009/11/konsep-dan-jenis-data.html

http://ijobaraya.wordpress.com/2009/07/27/definisi-data-dan-informasi/

http://terbaru2010.com/ilmu-komputer-pengertian-database-cara-membuat-database.html

http://bwahyudi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/1200/Datada~1.doc

http://widyo.staff.gunadarma.ac.id/.../files/.../Modul_ke_10_sim_PTIK.doc

http://yohanes_ari.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/.../SIM1-Database.pdf

http://yemimaidea-41207373.blogspot.com/2009/12/database.html

http://s3mrp.blogdetik.com/2009/11/04/macam-macam-dbms-database-managemen-system/

Information Resources Management (IRM)

Pendahuluan

Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak pernah lepas dari informasi, dalam dunia kerja ataupun perusahaan, informasi merupakan suatu hal yang sangat penting. Oleh Karena itu, kita membutuhkan IRM (Information Resource Management) yang merupakan metodologi siklus hidup yang digunakan untuk menciptakan sistem yang menghasilkan informasi yang berkualitas. Agar dapat menjadi informasi yang merupakan salah satu sumber utama dari perusahaan dan dapat dikelola seperti halnya sumber lain.

Tinjauan Pustaka

IRM adalah konsep manajemen sumber informasi yang mengenal informasi sebagai sumber organisasional utama yang harus dikelola dengan tingkat kepentingan yang sama seperti sumber organisasional dominan lain seperti orang, keuangan, peralatan & manajemen.

Profesor Ma Feicheng mengatakan bahwa: Manajemen Sumber Daya Informasi (Information Resources Management, IRM) adalah abad ke-20, 70, 80an awal di negara-negara maju Barat (pertama di Amerika Serikat), peningkatan disiplin baru. Meskipun para peneliti dari berbagai bidang manajemen informasi sumber daya memiliki pemahaman dan interpretasi yang berbeda, tetapi inti dari semua informasi sebagai sumber penting, yang perencanaan, anggaran, organisasi, koordinasi, pengendalian dan pengembangan, dalam rangka mencapai paling efektif.

Menurut Gordon B. Davis dalam bukunya Management Informations System : Conceptual Foundations, Structures, and Development menyebut informasi sebagai data yang telah diolah menjadi bentuk yang berguna bagi penerimanya dan nyata, berupa nilai yang dapat dipahami di dalam keputusan sekarang maupun masa depan.

Pembahasan

Peningkatan pemahaman komputer oleh pemakai mudahnya pemakai memperoleh hardware dan software memberikan kesadaran terhadap perusahaan bahwa memang dibutuhkan sistem komputerisasi. Sebagai contoh dua pemakai dalam area yang berbeda ingin mengembangkan sistem secara serentak untuk menyiapkan laporan yang sama, atau mereka masing-masing membeli paket software yang sama. Maka, sebaiknya manajemen puncak dari perusahaan tersebut menetapkan penggunaan komputerisasi dalam organisasinya, yang akan berguna untuk mengetahui pencitptaan sumber informasi dan pengelolaanya. Perencanaan formal untuk manajemen informasi ini disebut Information Reseurces management (IRM) atau manajemen sumber informasi. Jika sebuah perusahaan menerapkan IRM, maka harus ada tiga unsur utama, yaitu:

1. Eksekutif puncak bagian komputer melaporkan secara langsung kepada pimpinan dan ia diberi title Chief Information Officer (CIO) atau kepala bagian informasi.

2. CIO turut ambil bagian dengan eksekutif lain dalam menyusunan rencana jangka panjang untuk organisasi.

3. Salah satu rencana jangka panjang tersebut harus dibuat agar kebutuhan informasi dapat memberi kepuasan pelayanan melalui komputerisasi personal (mikrokomputer), dengan penggunaan komputer remote dari terminal, penggunaan kompurisasi terpusat.

Tipe-tipe dari sumber informasi :

1. Informasi umum

2. Informasi dari para spesialis

3. Para pemakai

4. Fasilitas-fasilitas

5. Database

6. Software

7. Hardware

Informasi sebagai sumber strategis

· Informasi merupakan salah satu sumber yang dapat menghasilkan keuntungan kompetitif.
Caranya : Dengan memfokuskan pada pelanggan & membangun sistem informasi yang bisa meningkatkan arus informasi antara perusahaan dan elemen lingkungannya.

· Arus Informasi antara perusahaan dan pelanggan :
- Informasi yang menerangkan kebutuhan produk
- Informasi yang menerangkan penggunaan produk
- Informasi yang menerangkan kepuasan produk

CIO (Chief Information Officer)
Kepala bagian Informasi turut berperan dalam pembuatan keputusan penting dalam perusahaan & memberi laporan langsung ke eksekutif.
Sebutan lain dari CIO : Direktur SIM, Vice President SIM

Tugas CIO :

· Mempelajari bisnis & teknologinya

· Menjalin kemitraan dengan unit bisnis & manajemen

· Fokus memperbaiki proses bisnis dasar

· Memperkirakan biaya sistem informasi dalam bisnis

· Membangun kredibilitas dengan mengirim service yang terpecaya.

SPIR ( Strategic Planning for Information Resources)
Perencanaan strategic merupakan perencanaan yang paling memerlukan perhatian. Karena memerlukan perkiraan yang matang untuk dapat mencapai tujuan organisasi pada masa sekarang dan akan datang.

Gagasan utama dari SPIR adalah adanya hubungan antara tujuan perusahaan secara keseluruhan dengan sumber-sumber informasi. Sumber-sumber informasi harus digunakan untuk pencapaian tujuan.

Perencanaan yang digunakan Top Down :
Langkah pertama adalah menentukan tujuan organisasi kemudian direncanakan aktifitas setiap unit perusahaan.

Pendekatan-pendekatan Top Down :

1. BSP IBM (Business System Planning)
-Setiap manajer diinterview untuk menentukan kebutuhan informasi, kemudian sistem diimplementasikan sesuai dengan kebutuhan informasi.

2. CSF (Critical Success Factor)
-Perencanaan sumber informasi dengan mengidentifikasi kunci keberhasilan yang nenentukan keberhasilan dan kegagalan

3. Transformasi susunan strategis
-Misi, Tujuan, strategi dari perusahaan merupakan dasar tujuan, batasan, strategi perencanaan sistem.
-Proses pentransformasian dari susunan strategi organisasi menjadi susunan strategi SIM dinamakan proses perencanaan strategi SIM

Usaha-usaha yang diperlukan untuk mencapai IRM yang sukses adalah :

· Perusahaan berusaha untuk menggunakan informasi untuk mencapai keuntungan kompetitif.

· Para eksekutif harus menyadari bahwa pelayanan informasi sebagai area fungsional.

· Para eksekutif harus mengakui keberadaan CIO

· Para eksekutif harus memasukkan sumber-sumber informasi dalam perencanaan strategi.

· Adanya perencanaan strategi formal untuk sumber-sumber informasi

· Perencanaan strategis juga mengatur pemakai komputer.

Kesimpulan

Dalam dunia sehari-hari kita tidak pernah lepas dengan informasi. Oleh karena itu, kita perlu mengatur sumber-sumber informasi. Dengan menggunakan prinsip dan dasar-dasar Information Resources Management (IRM) kita dapat dengan mudah mengatur sumber-sumber informasi yang ada, terlebih lagi didukung oleh CBIS, maka kinerja pengaturan sumber-sumber informasi yang ada akan menjadi lebih cepat dan efisien.

Referensi

http://ipoen.blogspot.com/2008/09/manajemen-sumber-informasi.html

http://yudianto01.wordpress.com/2010/01/02/pengenalanan-manajemen-sumber-informasi/

http://justplaymyskateboard.blogspot.com/2010/01/manajemen-sumber-informasi-irm.html

http://www.tekbar.net/id/system-integration/learning-information-resource-management-irm.html

http://www.scribd.com/doc/39976050/IRM-Manajemen

http://bayucr9.blogspot.com/2009/12/manajemen-sumber-informasi-irm.html

http://parno.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/.../Pengenalan++IRM.doc

http://viyan.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/16482/12_Manajemen+Sumber+Informasi.pdf

http://ilmukomputer.org/category/sistem-informasi-manajemen/

http://elearning.amikom.ac.id/index.php/download/materi/555074-SI027-7/2009/10/20091021_bab2.ppt

Senin, 29 November 2010

System Development Life Cycle (SDLC)

Pendahuluan

Sistem Informasi adalah suatu sinergi antara data, mesin pengolah data (yang biasanya meliputi komputer, program aplikasi dan jaringan) dan manusia untuk menghasilkan informasi. Jadi sistem informasi bukan hanya aplikasi perangkat lunak. Sistem Informasi ada pada hampir setiap perusahaan atau instansi untuk mendukung kegiatan bisnis mereka sehari-hari. Biasanya porsi pengerjaan pengembangan sistem informasi diserahkan kepada orang-orang yang bekerja di bidang Teknologi Informasi.Dalam membangun suatu sistem informasi (dalam hal ini lebih mengacu kepada pengertian aplikasi perangkat lunak) digunakan metode Siklus Hidup Pengembangan Sistem (System Development Life Cycle atau SDLC).

Tinjauan Pustaka

SDLC (Systems Development Life Cycle, Siklus Hidup Pengembangan Sistem) atau Systems Life Cycle (Siklus Hidup Sistem), dalam rekayasa sistem dan rekayasa perangkat lunak, adalah proses pembuatan dan pengubahan sistem serta model dan metodologi yang digunakan untuk mengembangkan sistem-sistem tersebut. Konsep ini umumnya merujuk pada sistem komputer atau informasi. SDLC juga merupakan pola yang diambil untuk mengembangkan sistem perangkat lunak, yang terdiri dari tahap-tahap: analisa (analysis), desain (design), implementasi (implementation), uji coba (testing) dan pengelolaan (maintenance). Dalam rekayasa perangkat lunak, konsep SDLC mendasari berbagai jenis metodologi pengembangan perangkat lunak. Metodologi-metodologi ini membentuk suatu kerangka kerja untuk perencanaan dan pengendalian pembuatan sistem informasi, yaitu proses pengembangan perangkat lunak. Terdapat 3 jenis metode siklus hidup sistem yang paling banyak digunakan, yakni: siklus hidup sistem tradisional (traditional system life cycle), siklus hidup menggunakan protoyping (life cycle using prototyping), dan siklus hidup sistem orientasi objek (object-oriented system life cycle). (http://id.wikipedia.org/wiki/SDLC)

Pembahasan

SDLC adalah tahapan-tahapan pekerjaan yang dilakukan oleh analis sistem dan programmer dalam membangun sistem informasi. Langkah yang digunakan meliputi :
1. Melakukan survei dan menilai kelayakan proyek pengembangan sistem informasi
2. Mempelajari dan menganalisis sistem informasi yang sedang berjalan
3. Menentukan permintaan pemakai sistem informasi
4. Memilih solusi atau pemecahan masalah yang paling baik
5. Menentukan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software)
6. Merancang sistem informasi baru
7. Membangun sistem informasi baru
8. Mengkomunikasikan dan mengimplementasikan sistem informasi baru
9. Memelihara dan melakukan perbaikan/peningkatan sistem informasi baru bila diperlukan.

System Development Lyfe Cycle (SDLC) adalah keseluruhan proses dalam membangun sistem melalui beberapa langkah. Ada beberapa model SDLC. Model yang cukup populer dan banyak digunakan adalah waterfall. Beberapa model lain SDLC misalnya fountain, spiral, rapid, prototyping, incremental, build & fix, dan synchronize & stabilize.

Dengan siklus SDLC, proses membangun sistem dibagi menjadi beberapa langkah dan pada sistem yang besar, masing-masing langkah dikerjakan oleh tim yang berbeda.

Dalam sebuah siklus SDLC, terdapat enam langkah. Jumlah langkah SDLC pada referensi lain mungkin berbeda, namun secara umum adalah sama. Langkah tersebut adalah

1. Analisis sistem, yaitu membuat analisis aliran kerja manajemen yang sedang berjalan

2. Spesifikasi kebutuhan sistem, yaitu melakukan perincian mengenai apa saja yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem dan membuat perencanaan yang berkaitan dengan proyek sistem

3. Perancangan sistem, yaitu membuat desain aliran kerja manajemen dan desain pemrograman yang diperlukan untuk pengembangan sistem informasi

4. Pengembangan sistem, yaitu tahap pengembangan sistem informasi dengan menulis program yang diperlukan

5. Pengujian sistem, yaitu melakukan pengujian terhadap sistem yang telah dibuat

6. Implementasi dan pemeliharaan sistem, yaitu menerapkan dan memelihara sistem yang telah dibuat

Ada Tahapan-tahapan yang Lain Secara Umum Seperti ini :

  1. Pengumpulan data (data gathering)

Jika sudah ada sistem yang berjalan sebelumnya maka perlu dilakukan pengumpulan data dan informasi yang dihasilkan dari sistem yang ada. Pengumpulan laporan (report), cetakan (print-out), dsb baik yang sudah ada maupun yang diharapkan untuk ada pada sistem yang baru. Interview dan questionnaire terhadap orang-orang yang terlibat dalam sistem juga mungkin perlu dilakukan. Apabila sistem yang akan dikembangkan benar-benar baru (belum ada sistem informasi sebelumnya) maka pada tahapan ini pengembang bisa lebih menekankan kepada studi kelayakan dan definisi sistem.

  1. Analisa Sistem

Jika tahapan pengumpulan data dilakukan dengan melibatkan klien atau pengguna sistem informasi, maka mulai dari tahapan analisa lebih banyak dilakukan oleh pihak pengembang sendiri. Analisa terhadap sistem yang sedang berjalan dan sistem yang akan dikembangkan. Mendefinisikan objek-objek yang terlibat dalam sistem dan batasan sistem.

  1. Perancangan Sistem (design)

Merancang alir kerja (workflow) dari sistem dalam bentuk diagram alir (flowchart) atau Data Flow Diagram (DFD). Merancang basis data (database) dalam bentuk Entity Relationship Diagram (ERD) bisa juga sekalian membuat basis data secara fisik. Merancang input ouput aplikasi (interface) dan menentukan form-form dari setiap modul yang ada. Merancang arsitektur aplikasi dan jika diperlukan menentukan juga kerangka kerja (framework) aplikasi. Pada tahapan ini atau sebelumnya sudah ditentukan teknologi dan tools yang akan digunakan baik selama tahap pengembangan (development) maupun pada saat implementasi (deployment).

  1. Penulisan kode program (Coding)

Programming (desktop application) atau Scripting (web-based application) hanyalah salah satu tahapan dari siklus hidup pengembangan sistem. Tahapan ini dilakukan oleh satu atau lebih programmer. Jika tahapan analisa dan perancangan sistem telah dilakukan dengan baik, maka porsi tahapan coding tidaklah besar.

  1. Testing
    Biasanya tahapan ini dilakukan oleh Quality Assurance dari pihak pengembang untuk memastikan bahwa software yang dibangun telah berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Salah satu metodenya bisa dengan menginput sejumlah data pada sistem baru dan membandingkan hasilnya dengan sistem lama. Apabila diperlukan maka tahapan ini bisa dibagi menjadi dua yaitu testing oleh pihak pengembang (alpha testing) dan testing oleh pihak pengguna (beta testing).

  1. Instalasi
    Pada pengembangan aplikasi Client-Server, umumnya terdapat server untuk development, testing dan production. Server development berada di tempat pengembang dan dipergunakan selama pengembangan dan bisa juga setelahnya untuk perbaikan aplikasi secara terus menerus (continuous improvements). Server testing berada di tempat pengembang dan bisa juga di tempat pengguna apabila diperlukan beta testing. Setelah aplikasi dirasa siap untuk dipergunakan maka digunakanlah server production yang berada di tempat pengguna. Pada prakteknya di tempat pengembang juga bisa terdapat server production yaitu server yang memiliki spesifikasi hardware dan software yang sama dengan server di tempat pengguna. Hal ini dimaksudkan agar apabila ditemukan error atau bug pada aplikasi di tempat pengguna maka pengembang dapat mudah mencari penyebabnya pada server production mereka.

  1. Pelatihan
    Pihak pengembang memberikan training bagi para pengguna program aplikasi sistem informasi ini. Apabila sebelumnya tidak dilakukan beta testing maka pada tahapan ini juga bisa dilangsungkan User Acceptance Test.
  2. Pemeliharaan
    Maintenance bertujuan untuk memastikan bahwa sistem yang digunakan oleh pihak pengguna benar-benar telah stabil dan terbebas dari error dan bug. Pemeliharaan ini biasanya berkaitan dengan masa garansi yang diberikan oleh pihak pengembang sesuai dengan perjanjian dengan pihak pengguna. Lamanya waktu pemeliharaan sangat bervariasi. Namun pada umumnya sistem informasi yang kompleks membutuhkan masa pemeliharaan dari enam bulan hingga seumur hidup program aplikasi.


Siklus SDLC dijalankan secara berurutan, mulai dari langkah pertama hingga langkah Terakhir. Setiap langkah yang telah selesai harus dikaji ulang, kadang-kadang bersama expert user, terutama dalam langkah spesifikasi kebutuhan dan perancangan sistem untuk memastikan bahwa langkah telah dikerjakan dengan benar dan sesuai harapan. Jika tidak maka langkah tersebut perlu diulangi lagi atau kembali ke langkah sebelumnya.

Kaji ulang yang dimaksud adalah pengujian yang sifatnya quality control, sedangkan pengujian di langkah kelima bersifat quality assurance. Quality control dilakukan oleh personal internal tim untuk membangun kualitas, sedangkan quality assurance dilakukan oleh orang di luar tim untuk menguji kualitas sistem. Semua langkah dalam siklus harus terdokumentasi. Dokumentasi yang baik akan mempermudah pemeliharaan dan peningkatan fungsi sistem.

Kesimpulan

SDLC Atau Siklus Hidup Pengembangan Sistem dalam System & Software Enginering adalah proses menciptakan atau mengubah sistem, dan model-model juga metodologi yang digunakan orang untuk mengembangkan sistem ini. Konsep umumnya mengacu pada Sistem Informasi. Dan dalam sebuah siklus SDLC, terdapat Beberapa langkah atau Tahapan. Jumlah langkah atau Tahapan SDLC pada referensi lain mungkin berbeda-beda, namun secara umum adalah sama.

Referensi

http://id.wikipedia.org/wiki/SDLC

http://yuliagroups.wordpress.com/system-development-life-cycle-sdlc/

http://www.startvbdotnet.com/sdlc/sdlc.aspx

http://omcom-ombay.blogspot.com/2008/09/sdlc-system-development-life-cycle.html

http://sagung.wordpress.com/2008/03/17/system-development-life-cycle/

http://www.simplearning.co.cc/2010/03/system-development-life-cycle.html

http://www.edison.web.id/misc/system-development-life-cycle/

http://joanmathilda.wordpress.com/2009/10/08/sdlc-system-development-life-cycle/

http://fitrinurlaelasari.blog.upi.edu/2009/06/15/sdlc-systems-development-life-cycle/

http://teknologi.kompasiana.com/terapan/2010/09/27/system-development-life-cycle-sdlc/